GAMBARAN PENGADAAN OBAT, SUPLEMEN DAN APD SAAT PANDEMI COVID-19 DI INSTALASI FARMASI RSUD GENTENG

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia pertama kali dinyatakan pada bulan Maret 2020. Jumlah kasus pasien positif Covid-19 mencapai 4.262.720 pada tahun 2021. Ditengah meningkatnya keb utuhan obat dan APD (Alat Pelindung Diri) untuk pelayanan pasien Covid-19, tingginya permintaan di masyarakat karena panic buying menyebabkan harga menjadi naik dan kelangkaan produk juga terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengadaan obat, suplemen dan APD saat pandemi Covid -19 di Instalasi Farmasi RSUD Genteng. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data retrospektif tahun 2019-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa pengadaan obat meningkat seiring dengan jumlah kunjung pasien Covid-19 di RSUD Genteng, seperti Vitamin C tablet dan injeksi, Azitromisin kaplet, Parasetamol tablet dan Levofloksasin infus. APD yang sulit diperoleh pada saat pandemi yaitu masker bedah dan masker N- 95. Pengadaan APD yang meningkat selama pandemi diantaranya yaitu masker bedah, masker N-95, sarung tangan non steril dan coverall medis. Pengadaan di RSUD Genteng menggunakan metode e-purchasing dan pengadaan langsung sesuai dengan anggaran serta perencanaan dengan metode konsumsi dan epidemiologi pada saat pandemi. RSUD Genteng juga membuka donasi agar pelayanan kepada pasien tercukupi. Gambaran pengadaan obat, suplemen dan APD yang terbanyak selama tahun 2019-2022 di Instalasi Farmasi RSUD Genteng yaitu Parasetamol tablet dan sarung tangan non steril.

Kata kunci : Pengadaan, obat, suplemen, dan alat pelindung diri