HUBUNGAN ANTARA HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI TAHUN 2022

Selama dekade terakhir Gagal Ginjal Kronik (GGK) menunjukkan prevalensi yang meningkat. Dalam upaya untuk memperpanjang usia pasien GGK Salah satu pengobatan atau terapi yang digunakan adalah hemodialisis, lamanya waktu HD akan membuat pasien mengalami stres. Pasien hemodialisis yang mengalami stres bisa berpengaruh pada mekanisme kopingnya, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme koping pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah keyakinan (locus of control). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara health locus of control dengan mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study correlation dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 88 responden dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MHLCS (Multidimensional Health Locus of Control Scale) dan Jalowiec Coping Scale. Analisa data menggunakan uji korelasi Fisher’s Exact dengan SPSS 25 for windows. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya responden memiliki health locus of control yang tinggi sebanyak 73 responden (83,0%) serta hampir seluruhnya memiliki mekanisme koping pada kategori adaptif sebanyak 76 responden (86,4%). Setelah dianilisis statistic didapatkan nilai Fisher’s Exact Test 52.268 dengan Asymtoptic Significance (2-sided) 0,000 (<0,05) yang berarti ada penolakan Ho dan penerimaan Ha, sehingga ada signifikasi hubungan antara health locus of control dengan mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Blambangan Banyuwangi tahun 2022. Pasien hemodialisis yang mempunyai Health locus of control yang tinggi maka akan memiliki mekanisme koping yang adaptif.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Health locus of control, Mekanisme koping