PURWANINGSIH, PURWANINGSIH (2022) PENGARUH PEMBERIAN TEMULAWAK DAN MADU TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI PUSKESMAS SINGOJURUH BANYUWANGI. Bachelor thesis, STIKES BANYUWANGI.
![[thumbnail of COVER.pdf]](https://repository.stikesbwilibrary.com/style/images/fileicons/text.png)
COVER.pdf
Download (263kB)
![[thumbnail of BAB I - BAB IV.pdf]](https://repository.stikesbwilibrary.com/style/images/fileicons/text.png)
BAB I - BAB IV.pdf
Download (463kB)
![[thumbnail of BAB V - LAMPIRAN.pdf]](https://repository.stikesbwilibrary.com/style/images/fileicons/text.png)
BAB V - LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
![[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]](https://repository.stikesbwilibrary.com/style/images/fileicons/text.png)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (59kB)
Abstract
Gizi kurang merupakan indikator penyebab stunting yang perlu mendapat perhatian dan penanganan. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) sebagai bahan tradisional mengandung kurkumoid dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan yang berkaitan dengan peningkatan BB balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian temulawak dan madu terhadap peningkatan BB balit a dengan status gizi kurang di Puskesmas Singojuruh Banyuwangi. Metode penelitian secara Quasy Experimental menggunakan pre test post test with control group design dengan teknik consecutive sampling. Inklusi penelitian semua balita gizi kurang usia 1-5 tahun yang diasuh orang tuanya dan bersedia menjadi sampel penelitian.Total sampel 20 balita terbagi atas 10 balita kelompok intervensi dan 10 balita kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan 250 gram temulawak yang diambil sarinya di tambah 1 sendok makan madu, dan 125cc air hangat , diberikan setiap hari pagi dan sore selama 15 hari. Semua responden dilakukan penimbangan BB baik pre dan post dengan menggunakan timbangan digital. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ada pengaruh pemberian temulawak dan madu terhadap peningkatan BB balita dengan status gizi kurang dengan nilai p-value 0,005<0,05 Pada kelompok intervensi dan kontrol keduanya sama -sama mengalami peningkatan BB. Pada kelompok intervensi rerata peningkatan BB lebih tinggi (0,540) dibandingkan kelompok kontrol (0,240). Kesimpulan penelitian bahwa temulawak dan madu dapat digunakan sebagai alternatif komplementer untuk meningkatkan berat badan balita dengan status gizi kurang.
Kata Kunci: Temulawak, madu, berat badan, balita
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Perpus STIKES BWI |
Date Deposited: | 14 May 2025 02:50 |
Last Modified: | 14 May 2025 02:50 |
URI: | https://repository.stikesbwilibrary.com/id/eprint/165 |