HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRESS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI TAHUN 2023

Penderita gagal ginjal kronik, tindakan untuk mempertahankan hidupnya salah satunya dengan menjalani hemodialisis. Hemodialisis dilakukan seumur hidup, menyebabkan berbagai komplikasi dan masalah dalam kehidupan pasien. Hal ini menyebabkan pasien sering mengalami stress. Untuk menurunkan stress, maka pasien memerlukan suatu kemampuan yang baik dalam menghadapi situasi yang kemungkinan terjadi (self efficacy). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, dengan 59 responden yang dipilih. Pengumpulan data meggunakan lembar kuesioner Self Efficacy (General Perceived Self Efficacy), lembar kuesioner stress (Perceived Stress Scale). Sebagian besar dari responden mengalami stress berat sebanyak 31 responden (52,5%), hampir setengah dari responden memiliki self efficacy rendah sebanyak 26 responden (44,1%) dan responden memiliki self efficacy rendah dengan stress berat sebanyak 10 responden (71,4%). Hasil analisis data uji rank spearman menggunakan SPSS 16 for windows, diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000 <0,05 artinya ada hubungan self efficacy dengan stress. Keeratan korelasi -0,867 sangat kuat artinya ada hubungan antara self efficacy dengan stress. Korelasi negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy maka stress semakin ringan, sebaliknya jika semakin rendah self efficacy maka stress semakin berat. Pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis perlu dimotivasi untuk meningkatkan self efficacy agar dapat menurunkan stress pasien.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Self Efficacy, Stress