HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOTURUNAN BANYUWANGI 2023

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah usia 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pola asupan pada ibu saat hamil, pola asupan yang tidak tepat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kejadian stunting dengan perkembangan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Singotrunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah study korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan populasi balita usia 24-60 bulan berjumlah 145 responden dengan mengambil sampel 46 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Instrumen stunting menggunakan TB/U dan instrumen perkembangan menggunakan lembar KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Hasil penelitian menunjukkan responden balita stunting dengan kategori sangat pendek sebanyak 32 responden (69.6%) dengan perkembangan penyimpangan sebanyak 19 responden (41.3%) dan perkembangan meragukan sebanyak 12 responden (26.1%). Analisis uji korelasi rank spearman didapatkan nilai ρ- value 0,069 maka artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan kejadian stunting dengan perkembangan pada balita. Diharapkan bagi tenaga kesehatan supaya meningkatkan perhatian khusus terhadap kejadian stunting dengan cara memberikan informasi mengenai pencegahan stunting serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita.

Kata kunci : Stunting, Perkembangan, Balita