PENGARUH KOSELING KB TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALAT KONTRASEPSI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBAMAN TAHUN 2021

Konseling merupakan proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Ibu yang tidak menggunakan kontrasepsi yang aman setelah melahirkan dikhawatirkan akan terjadi kehamilan tidak diinginkan, jumlah anak yang banyak, jarak kehamilan yang telalu dekat dan menyebabkan psikis ibu terganggu kemudian terjadi abortus. Pengambilan keputusan adalah proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus yang merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar prosedur untuk dilaksanakan atau tidak dilaksanakan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling keluarga berencana terhadap pengambilan keputusan alat kontrasepsi pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kebaman tahun 2021. Metode penelitian ini menggunakan preeksperimental dengan rancangan penelitian posttest only control group design . Jumlah populasi 34 semua ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kebaman. Sampel berjumlah 34 responden dengan pembagian 17 orang di kelompok intervensi dan 17 orang di kelompok kontrol dengan menggunakan total sampling. Analisis penelitian menggunakan Chi Square. 17 responden yang diberikan konseling sebagian besar menggunakan KB sebanyak 15 (88,2%) dan 2 responden yang tidak menggunakan keluarga berencana(11,8%). Dan 17 responden yang tidak diberikan konseling sebagian besar tidak menggunakan keluarga berencana 13 (76,5%), 4 ibu nifas yang menggunakan KB (23,5%). Hasil analisis diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,000 < 0,005 yang artinya ada pengaruh konseling keluarga beencana terhadap pengambilan keputusan alat kontrasepsi pada ibu nifas. Disimpulkan bahwa konseling sangat efektif pada ibu nifas dalam pengambilan keputusan menggunakan alat kontrasepsi.

Kata kunci : alat kontrasepsi, pengambilan keputusan, konseling